Cara tes relay mobil apakah masih berfungsi atau tidak bisa dilakukan dengan mudah tanpa memerlukan bantuan mekanik. Saat salah satu komponen mobil tidak berfungsi, kita tidak perlu buru-buru memvonis kerusakan pada komponen tersebut. Bisa saja relay yang berfungsi untuk mengaktifkan atau menonaktifkan komponen tersebut yang rusak.
Misalnya saat lampu headlight mobil mati, belum tentu disebabkan karena bohlamnya yang putus. Atau saat pompa bensin (fuel pump) mobil berhenti bekerja, belum tentu karena pompanya rusak, bisa saja karena relaynya bermasalah. Jadi saat ada suatu komponen mobil yang tidak berfungsi, salah satu komponen yang perlu dicek adalah relaynya.
Prinsip Kerja Relay
Pada dasarnya prinsip kerja relay sama dengan prinsip kerja saklar lampu di rumah. Keduanya berfungsi untuk mengalirkan atau memutuskan arus listrik dari sumber listrik menuju ke sebuah komponen listrik. Bedanya saklar biasa digunakan untuk mengalirkan atau memutuskan aliran listrik dengan tegangan atau arus yang sama, sedangkan relay digunakan untuk mengalirkan atau memutuskan arus listrik dari sumber arus yang lebih tinggi (high current) dengan menggunakan arus yang lebih rendah (low current).
Sebuah relay biasanya memiliki empat kaki atau terminal atau pin. Dua terminal berfungsi sebagai terminal input untuk arus rendah (86) yang terhubung ke tombol di dashboard atau ECU dan input untuk arus tinggi (30) yang terhubung power supply atau aki mobil. Sedangkan dua terminal lainnya berfungsi sebagai output untuk arus rendah yang terhubung ke ground (85) dan output untuk arus tinggi (87) yang terhubung ke komponen mobil (headlight, klakson , fuel pump dll).
Relay bekerja berdasarkan mekanisme induksi elektromagnetik. Saat input terminal arus rendah dialiri arus listrik maka coil akan menghasilkan medan elektromagnetik yang membuat plat yang terhubung ke terminal arus tinggi akan menyentuh atau terhubung ke terminal output. Saat plat ini terhubung atau bersentuhan inilah kita mendengar suara klik dari dalam relay. Begitu juga sebailknya, saat input arus rendah terputus, plat akan terangkat dan hubungan arus tinggi akan terputus.
Tipe Relay Mobil
Berdasarkan jumlah kaki / terminal / pin, relay terdiri atas relay empat (4) kaki dan relay lima (5) kaki. Sedangkan berdasarkan tipe sirkuit, relay terdiri atas relay Normaly Open (NO) dan Normaly Closed (NC).
Pada relay tipe NO, pada saat tidak diaktifkan (normal) , sirkuit arus tinggi antara terminal 30 dan 87 tidak terhubung. Sedangkan pada relay NC, pada saat tidak diaktifkan sirkuit arus tinggi antara terminal 30 dan 87 terhubung. Baik relay empat kaki maupun lima kaki bisa berupa tipe sirkuit NO atau NC. Untuk relay lima kaki dengan dua kaki output arus tinggi (87 dan 87a) dua-duanya bisa NO atau NC atau salah satunya NO atauNC.
Penomoran pin atau kaki relay:
- Pin 30. Merupakan pin input arus atau tegangan dari power supply atau aki mobil. Pin ini memiliki tegangan konstan 12V.
- Pin 87. Merupakan pin output arus tinggi dari power supply (terminal 30). Pada tipe sirkuit NO, pin ini tidak memiliki tegangan saat tidak diaktifkan dan akan memiliki tegangan atau mengalirkan arus saat diaktifkan. Sebaliknya, pada tipe sirkuit NC pin ini memiliki tegangan saat tidak diaktifkan dan tidak memiliki tegangan saat diaktifkan.
- Pin 87a. Pin ini sama dengan pin 87 yang merupakan pin output. Pin 87a ada pada relay yang berkaki lima.
- Pin 85. Merupakan pin output arus rendah atau arus balik yang bisa terhubung ke ground atau ECU.
- Pin 86. Merupakan pin input arus rendah yang merupakan pin aktuator/control untuk mengaktifkan sirkuit arus tinggi (pin 30). Saat dialiri arus listirk pin ini akan membuka atau menutup hubungan sirkuit antara pin 30 dan 87. Pada berapa relay, pin 86 berfungsi sebagai output dan 85 sebagai input (ditukar).
Lokasi Relay
Untuk bisa mengetes relay, tentunya kita perlu mengetahui dimana posisi relay tersebut berada. Tentunya masing-masing merk dan tipe kendaraan berbeda-beda lokasi relaynya. Namun secara umum biasanya relay mobil berada satu lokasi dengan sekring atau fuse dalam fusebox yang bisa terletak di ruang mesin atau juga di bawah dashboard. Misalnya pada mobil BMW E36 saya, lokasi relay terdapat di ruang mesin sebelah kiri (passenger side), dekat firewall.
Cara Tes Relay Mobil
Setelah mengetahui prinsip kerja dan lokasi relay, berikut akan saya jelaskan mengenai cara untuk mengetes apakah sebuah relay masih berfungsi atau tidak. Berdasarkan teori di atas, kita bisa mengambil kesimpulan bawah sebuah relay masih berfungsi jika terdengar bunyi klik saat diaktifkan. Untuk lebih memastikannya lagi kita harus melakukan continuity test menggunakan multimeter pada pin 30 dan 87 (dan 87a pada relay lima kaki).
Peralatan yang dibutuhkan
Peralatan yang dibutuhkan untuk mengetes sebuah relay sangatlah sederhana:
- Kabel listrik
- Capit buaya kecil (opsional)
- Multimeter dengan probe capit buaya atau converter
- Aki atau adaptor 12V
Tes bunyi klik
Sebuah relay akan aktif jika dialiri arus listrik sehingga akan menimbulkan bunyi klik dari plat metal di dalam relay yang bersentuhan. Langkah-langkahnya pengetesannya adalah sebagai berikut:
- Sediakan aki motor atau mobil atau bisa juga adaptor listrik DC 12V.
- Hubungkan kabel antara terminal ground atau negatif (-) di aki atau adaptor dengan pin 85 dari relay. Gunakan capit buaya untuk menjepit pin relay dan terminal negatif aki. Jika tidak memiliki capit bisa dgn cara melilit kabel di kedua pin atau terminal tersebut.
- Hubungkan kabel ke terminal positif (+) aki dan sentuh pin 86 dari relay.
- Jika normal maka akan terdengar bunyi klik. Bunyi klik bisa berarti relay masih berfungsi namun belum bisa dipastikan 100%. Untuk memastikannya kita perlu melakukan continuity test untuk memastikan relay mampu mengalirkan arus dari pin 30 ke pin 87.
Continuity Test
Walaupun dengan bunyi klik sudah bisa diartikan relay masih berfungsi dengan normal, tapi untuk lebih memastikan lagi kita perlu melakuan continuity test antara pin 30 dan 87 menggunakan multimeter. Langkah ini untuk memastikan relay berfungsi dengan normal untuk meneruskan arus dari pin 30 ke pin 87.
Berikut cara untuk melakukan continuity test:
- Pasang capit pada terminal negatif aki dan hubungkan dengan pin 85 relay.
- Setel tombol selector multimeter ke mode continuity test atau pengukur hambatan (ohm).
- Pasang capit probe multimeter positf (merah) pada pin 30 relay.
- Pasang capit probe multimeter negatif (hitam) pada pin 87 relay.
- Multimeter akan menunjukkan bacaan OL atau open loop atau open circuit. Ini menunjukkan bawah belum ada hubungan atau continuity antara pin 30 dan 87.
- Pasang capit pada terminal positif aki dan hubungkan ke pin 86 relay.
- Jika relay berfungsi dengan baik maka akan terdengar suara klik pada relay dan beep pada multimeter, serta bacaan pada multimeter menjadi 0.0 – 1.x ohm. Ini menunjukkan adanya continuity antar pin 87 dan pin 30 atau closed circuit.
- Jika ada bunyi klik namun bacaan multimeter tetap OL dan tidak ada suara beep dari multimeter maka relay tidak berfungsi karena tidak ada arus yang mengalir dari pin 30 dan 87
- Langkah-langkah di atas adalah untuk relay dengan tipe Normaly Open (NO). Untuk tipe Normlay Closed (NC) yang terjadi adalah sebaliknya.
- Setelah selesai test, cabut kembali capit dari terminal aki baru kemudian relay.
Mudah bukan cara untuk tes relay mobil? Kita hanya perlu menentukan apakah ada bunyi klik dan adanya continuity antara pin 87 dan 30 untuk memastikan apakah relay berfungsi dengan baik.
Permasalahan pada komponen mobil bisa jauh lebih kompleks dari sekadar masalah pada relay. Kadang relay masih bagus dan komponen mobil tetap tidak berfungsi. Tentunya perlu ada pengetesan lebih lanjut pada komponen-komponen lain misalnya socket relay itu sendiri serta jalur kabel atau wiring dari socket relay menuju komponen.
Sekian dan semoga tulisan ini bermanfaat.
Leave a Reply