Berlari adalah olahraga paling sederhana dan murah, ya setidaknya selama tidak terjebak dalam trend olahraga lari saat ini yang penuh race dimana-mana, sport gadget canggih dan apparel yang harganya makin hari makin mahal. Di tengah pandemi corona saat ini tentunya berlaripun tidak sebebas dahulu, kita harus menjaga jarak (social distancing), menghindari kerumunan dengan mencari jalur yang sepi, menjaga effort untuk lebih banyak dalam zona easy dan terakhir menggunakan masker.
Saya sendiri sejak pandemi corona ini sudah work from home jadi tidak terburu-buru harus ke kantor jadi punya waktu banyak di pagi hari untuk berolahraga, tidak harus bangun subuh. Saya lebih memilih jalur arah perkebunan yang sepi untuk menghindari ketemu orang tapi tetap saja pasti ada ketemu orang baik yang jalan pagi, berlari, sepeda maupun warga yang pergi ke kebun atau bekerja apalagi kalau waktunya sudah agak siang. Angka positif dan PDP corona yang makin tinggi dari hari ke hari tentunya bikin was-was kalau ketemu orang di jalan saat lari, untuk itu saya memilih untuk menggunakan masker saat berlari.
Yang menjadi pertanyaan adalah enak gak sih pake masker kalau berlari, engap / susah nafas gak? heart rate (HR)-nya tinggi gak? Dari pengalaman saya, pertama memang terasa engap, belum sampai seratus meter aja sudah ngos-ngosan napasnya seperti habis interval, apalagi track saya menanjak, keluar kompleks aja langsung nanjak. Tapi tenang, seperti kata pepatah, ala bisa karena biasa, itu semua hanya masalah kebiasaan. Awal-awal memang begitu, engap rasanya tapi jika sudah terbiasa, setidaknya 2-3x udah mulai terbiasa. Ya anggap saja lagi latihan lari di high altitude seperti training camp pelari-pelari Afrika di Iten, Kenya haha.
Berikut saya bagikan tips-tips untuk berlari menggunakan masker:
- Gunakan masker kain untuk praktisnya sehingga bisa dicuci sehabis lari untuk dipakai kembali.
- Ambil jalur yang relatif sepi, sehingga jika ketemu saat sepi, turunkan masker dari hidung untuk mengambil nafas dan menghirup udara segar. Tutup kembali hidung dengan masker ketika akan berpapasan dengan orang atau kendaraan yang lewat. Jangan langsung dibuka kembali yah setelah berpapasan, biarkan beberapa meter dahulu melewati orang tersebut untuk menghindari sisa nafas yang masih tersisa di udara dari orang tersebut baru dibuka kembali.
- Kurangi kecepatan dari kecepatan saat kita berlari di situasi normal, ini bertujuan untuk menurunkan heart rate jadi tidak cepat lelah.
- Kombinasikan berlari dan berjalan ketika merasa lelah.
Sekian dulu sharing dari saya, semoga bermanfaat untuk yang tetap bersemangat berlari di tengah pandemi corona saat ini.
Leave a Reply