Bukit Kezimara atau biasa juga disebut Kelimara merupakan spot paralayang yang instagramable di Kota Ende. Tempat ini juga dijadikan tempat wisata dan foto-foto untuk anak-anak muda Kota Ende.
Saya sendiri sudah tahu tempat ini beberapa tahun lalu dari postingan-postingan teman-teman di sosial media. Spotnya memang sangat indah, kita bisa melihat tiga view sekaligus, kota, gunung dan laut . Tempat ini menjadi todo list tempat wisata atau spot yang saya harus kunjungi saat pulang kampung selain Bukit Roja dan Bukit Woloweku.
Lokasi Bukit Kezimara
Bukit Kezimara terletak di kelurahan Roworena Barat, Kota Ende dan berada pada ketinggian 235 m di atas permukaan laut dengan koordinat (lintang, bujur) -8.8290420, 121.6311750 . Bukit ini berdiri gagah di samping Bukit Kolibari yang juga sering dijadikan tempat wisata untuk melihat view landscape Kota Ende dari atas ketinggian.
Menuju Lokasi
Saya dan istri pergi ke Bukit Kezimara pada sore hari karena ingin mengejar sunset dari atas bukit. Kami juga tidak terlalu buru-buru berangkat dari rumah karena lokasi Bukit Kezimara yang letaknya tidak terlalu jauh dari rumah dan masih dekat dengan pusat kota. Kami berdua pergi ke sana menggunakan sepeda motor.
Dari arah kota, dengan patokan kilometer nol (KM 0) lapangan Pancasila (PERSE) Ende, ambil Jln Soekarno kemudian ke Jln Mahoni sampai ketemu pertigaan Jln Woloare dan Jln Imam Bonjol. Kemudian belok kanan ambil Jln Woloare sampai ketemu pertigaan yang ada gapura SMAN2 Ende dan tugu Selamat Datang di Kelurahan Roworena Barat yang berada di sisi kiri jalan. Jarak dari pertigaan menuju ke SMAN2 sekitar 900 meter.
Dari pertigaan kemudian belok kiri menuju arah SMAN2 dan kemudian mengikuti jalan yang berliku-liku menyusuri perkampungan warga dan lereng bukit. Jarak dari pertigaan sampai ke parkiran kaki bukit sekitar dua kilometer (2 km) dan waktu tempuh sekitar 20-25 menit. Kondisi jalan sepanjang perjalanan menanjak, sebagian besar diaspal namun ada bagian yang masih berupa tanah dan juga bebatuan.
Dengan kondisi perjalanan yang menanjak dan sebagian yang belum diaspal serta agak sempit, saya sarankan kesana menggunakan sepeda motor agar bisa sampai ke kaki bukit. Pastikan juga bensin motor terisi penuh karena menanjak dan tidak ada pom bensin LOL.
Selepas perkampungan terakhir atau sekitar 600 meter sebelum parkiran kaki bukit, kondisi jalan berupa bebatuan dan belum diaspal jadi harus ekstra hati-hati kalau bawa motor. Saat melewati jalan tersebut karena menurun dan bebatuan, istri saya terpaksa turun berjalan kaki karena takut jatuh LOL.
Di bawah kaki bukit terdapat tempat untuk memarkir kendaraan walaupun masih berupa tanah namun cukup luas. Terdapat pula toilet dan kamar mandi.
Setelah memarkir motor dan foto-foto sebentar kami kemudian melanjutkan perjalanan tracking menuju puncak bukit melewati track yang ada di sisi kiri parkiran. Jalur menuju puncak bukit saat kami lewati masih berupa tanah dan bebatuan dengan lubang-lubang bekas aliran air saat hujan.
Jalur pendakiannya termasuk pendek dan gampang, tidak licin dan terjal seperti saat mendaki ke puncak Bukit Roja. Saya menggunakan sepatu jalan biasa dan tidak ada masalah dalam perjalanan, tergelincir atau jatuh. Di tengah perjalanan kita bisa melihat view perkampungan yang dilewati tadi saat menuju ke kaki bukit. Pemandangannya benar-benar indah.
Sekitar 15-20 menit perjalanan kami tiba di puncak bukit. Tepat di samping kiri jalan masuk terdapat batu prasasti peresmian puncak Bukit Kezimara sebagai fasilitas paralayang. Peresmian dilakukan oleh Bpk Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, Kepala Staff Angkatan Udara dan Bpk Josef A. Nae Soi, Wakil Gubernur NTT pada tanggal 19 Agustus 2020.
Saat kami tiba, sudah ada beberapa anak muda dan pasangan muda-mudi yang berada di atas sedang berfoto dan bikin video tiktok LOL. Kami pun tidak mau kalah, langsung foto-foto dan selfie berdua. Keren banget view dari atas puncak. Kita bisa melihat landscape kota Ende yang dikelilingi pantai dan gunung.
Dari puncak bukit juga kita bisa menikmati pemandangan matahari terbenam atau sunset yang indah. Dengan latar belakang Pulau Ende dan pohon kelapa, pemandangannya begitu indah.
Setelah puas berfoto-foto, kamipun buru-buru meninggalkan lokasi karena hari yang sudah mulai malam dan para pengunjung sudah mulai meninggalkan lokasi. Perjalanan pulang tidak menemui hambatan, aman dan lancar walaupun menurun dan agak sedikit licin.
Saya dan istri saya sangat puas dengan pengalaman di puncak bukit. View Kota Ende yang indah dengan laut dan gunung-gunungnya benar-benar instagramable dan dijamin bikin mupeng teman-teman yang melihatnya. Saya berencana untuk sekali lagi kesana tapi dengan cara berlari, bukan menggunakan motor. Semoga bisa segera terealisasi ;).
Leave a Reply